Minggu, 22 Januari 2012

Skenario Jalanan


Ini adalah ceritaku beberapa bulan lalu ,cerita ini dimulai sepulangnya aku dari rumah sakit (tempat guruku dirawat) yang berada di daerah pondok labu,daerah yang cukup jauh dari rumahku,aku pulang dari rumah sakit sekitar pukul setengah enam sore,bersama teman-teman kususuri jalan yang cukup jauh sekitar 1kilo meter,tak teralakkan rasa capepun menggelayuti kami ,maklum saja karna kami sampai kerumahsakitpun dengan berjalan kaki yang cukup jauh sekitar 2 kilo meter dikarnakan kami salah turun bis.

Setelah bercapek ria,,Akhirnya kami sampai dijalan yang dilalui bis yang akan kami naikki ,Alhamdulillah bis yg akan kami tumpangi datang,segeralah kami naikki bis itu menuju blok-M,sepanjang perjalanan kami berempat berbincang-bincang,pembicaraan yang acak-acakkan mnurutku,sebab apapun yang kami lihat dijalan pasti kami bicarakan entah itu makanan,anak jalanan sampai sepasang suami istri yang romantic pun tak lepas dari pembicaraan kami..(hhmm maklumlah ga ada kerjaan..hehe)..akhirnya kami sampai juga diblok-M ,kami berempatpun turun dari bis dan langsung menuju musholah yang brada disana,sesampainya di mushala kami menunaikan kewajiban kami sebagai seorang muslim ya kami melaksanakan sholat maghrib,setelah sholat kami langsung menuju terminal blok-M untuk pulang kerumah masing-masing .

Disela perjalanan kami ke terminal kami berempat saling melontarkan celotehan-celotehan khas anak remaja,banyolan yang cukup mengocok perut kami yang pada waktu itu sangat lapar,meskipun begitu tak pernah kudengar keluhan yang berarti dari mulut teman-temanku itu,kami berempatpun berpisah,disebuah persimpangan,tak lupa kami sling berjabat tangan untuk mempererat ukhuwah karena inilah kbiasaan kami setiap pulang sekolah .

“Hmm pulang sendiri deh aku,,”ucapku dalam hati..



Aku menunggu bis kopaja 66 menuju manggarai,kuperhatikan setiap bis kopaja yang melewatiku,sampai akhirnya bis ke tiga yg lewat adalah bis yang akan aku naiiki,Alhamdulillah bisnya masih sepi ada bbrapa tempat duduk yg bisa ku tempati,kupilihlah bangku ke 2 yg sejajar dgn pintu agar tak terlalu jauh pikirku,setelah 5 menitan bi situ ‘ngetem’ bis itupun jalan juga walau dengan kecepatan seekor kura-kura.. “arrrrg pa supir knapa lagi ngendarainnya pelan bgt” ucapku dalam hati…sabar..sabar.. kira-kira didaerah bundaran senayan bis ku agak mengencangkan lajunya,satu persatu penumpangpun naik sampai bis yang kutumpangi ini penuh sesak…hmm bercampur aduuk udara didalam bis ,tapi aku berusaha untuk bertahan,walau keningku sudah bercucuran keringat,kira-kira di daerah Gelora bung karno bis yang kutumpangi itu melajunya tersendat-sendat,”kenapa sih nih” gerutuku.. kucoba untuk melihat kearah depan lewat celah-celah badan para penumpang…”ahhhh ternyata maceeet cuy” Jakarta ga macet sujud syukur dahh..hehe.


Satu jam kemudian aku masih berkutat dengan kemacetan yang semakin lama membuatku muak.. -_-‘ rasanya pengen teriak tapi nanti apa kata orang,aku mulai bosan dengan keadaan ini,apalagi ditambah suara-suara sumbang dari pengamen jalanan yang ku pikir bukan sebuah nyanyian tapi sebuah jeritan kemiskinan,tapi aku harus berusaha untuk menerimanya,karna itu pekerjaan mereka,tidak lama setelah pengamen ,datanglah seorang bapak-bapak separuh baya menjajakan buku resep masakan indonesia,haduuuh apalagi nih malem-malem jualan buku beginian,udah macet dibikin empet ,ternyata bukan aku saja yang terganggu dengan kedatangan mereka tapi penumpang yang lain pun juga,sampai-sampai ada salah seorang dari mereka yang membentak pedagang itu “mas kalo jualan liat-liat kondisi dong lagi macet juga” mcmcmc untung saja aku tak sampai membentak seperti itu,tapi aku maklum dengan orang yang membentak itu,mungkin dia capek sekali karna baru pulang kerja.

***


Para seniman jalanan bersuara sumbang masih silih berganti mengamen di bis yang kutumpangi,untuk saat ini aku sudah beradaptasi akan keadaan,dan mencoba untuk Tenaaaang!! Disela-sela kemacetan aku melihat-lihat keluar jendela,mataku tertuju pada sorot lampu dilapangan gelora bug karno ohh ternyata para pegolf pemula sdang berlatih hmm sebuah tontonan yang menarik pikirku,tapi semakin lama kuperhatikan ternyata hampir 80% dari orang yang bermain golf itu adalah keturunan china?? Sungguh aneh ,orang-orang keturunan itu lebih kaya dibandingkan orang-orang pribumi,mereka megang stick golf sementara itu org-orang kita megang kecrekan dan bungkus permen kosong…paaraaah!!


Lima belas menit kemudian,lagi-lagi aku msih berada diwilayah yang tak jauh dari tempat permainan golf tadi ,,tapi alhamdulillahnya para penumpang sudah cukup banyak yang turun sehingga aku lebih leluasa bernafas,waww kini aku bisa melihat dengan jelas juga kemacetan didepan sana,muaaaaceeet banget ,kulihat kearah pak supir ,dia sudah mulai tak sabar menghadapi kemacetan itu,klakson beberapa kali dibunyikannya,sebenarnya bukan hanya dari klakson bis yang ku tumpangi saja tapi dari hampir semua kendaraan yang ada disana,serasa telingaku mau pecah,mataku kembali menatap kearah luar,pikiranku menerawang jauh aku melamun memikirkan bagaimana keadaan saat lagi macet di jepang,yang kata orang kalau disana itu macet malah sepi dari yang namanya klakson dan teriakan otot,mereka sungguh tertib.tiba-tiba bis yang kutumpangi rem mendadak yang membuatku tersadar dari lamunanku segera saja kulihat keadaan yang terjadi,ternyata saat bis yang kutumpangi mau berbelok ada seorang polisi yang menilang sebuah mobil Honda jazz,’waduuuh…ini dia biang keladinya membuat macet saja’ ucap seorang kakek tua didepanku..’iya nih dasar polisi kurang duit udah malem plus macet masih aja nyari duit’ucap seorang wanita berumur 20an disampingku .. aku hanya tertawa kecil melihat kejadian ini,semua menghakimi polisi itu dengan kata-kata ejekkan yang sekiranya tak pantas diucapkan dari seorang warga Negara kepada abdi negaranya.pak sopirpun tak ketinggalan menghakimi polisi itu,bahkan lebih parah… “wooooy anji**…sial** loo.. macet beg*..”teriak pak supir dengan penuh semangat 45..


Akhirnya setelah adu otot cukup lama dengan polisi itu,bis yang ku tumpangi pun lolos..


Haaah..aku menghela nafas panjang,,eeeiittsss ternyata kemacetan itu tetap berlangsung ,sepertinya tawa kebebasanku masih harus kusimpan untuk beberapa jam kedepan..(berlebihan J)..kira-kira di daerah sarbini bis yg aku tumpangi semakin sulit bergerak karna banyaknya mobil-mobil mewah yang hilir mudik keluar dari mall,lama kelamaan aku muak dengan mereka yang duduk manis didalam mobil mewah itu,tanpa merasakan gerah seperti yang aku rasakan,kemacetan ini juga salah anda-anda hay orang “berperut buncit”..pikirku singkat ..


Para penumpang yang saat itu berdiri sudah cukup lelah menunggu kemacetan yang tak usai-usai,aku hanya melihat saja kearah mereka,ada yang kipas-kipas,mengelap keringat,sampai gerutu-gerutu sendiri..aku tak mempersilahkan mereka duduk menggantikan posisiku,karna kupikir mereka masih muda-muda berdasi pula salah mereka sendiri yang terlalu banyak bekerja sampai pulang terlalu malam..


bis yang kutumpangi perlahan-lahan bergerak..aku ingin tau sebenarnya apa yang menyebabkan kemacetan yang begitu ‘gila’ ini kuperhatikan secara seksama ,kira-kira apa yaaa?? Sampai akhirnya mata ku tertuju pada plang berwarna biru dengan cahaya lampu yang cukup terang plang itu bertuliskan “TOL” wehehe .. tawaku dalam hati ternyata ini toh yang menyebabkan kemacetan ini ,pelayanan yang lamban yang dilakukan oleh para petugas TOL merupakan penyebab yang sangat fatal cuy,biang keroook… ternyata kartu-kartu pembayar TOL yang banyak didengungkan diiklan-iklan tak mengubah kondisi TOL yang senantiasa macet ,berarti siapa yang disalahkan??? (pikir aja sendiri..:D )

Setelah aku tau penyebabnya aku sedikit bisa menerima,pikir saja waktuku berjam-jam terbuang dilingkaran kemacetan,tapi setelah melewati tol qoq tetep maceet yaa ?? kulihat-lihat lagi keluar bis ,mana lagi yaa yang membuat kemacetan yang luar biasa ini ,ternyata oh ternyata itu penyebab keduanya aku hanya menggeleng-gelengkan kepala ..”mcmcmc..lagi..lagi” lagi-lagi kemacetan ini berhubungan dengan pelayanan!ya pelayanan di sebuah pengisian bensin yang sangat terkenal “PERTAMINA”..orang Indonesia masih mempunyai hambatan dalam segi pelayanan gimana mau bersaing dengan Negara lain antrian itu begitu panjang bahkan sampai tak terpikir olehku kapan akan selesai ,sudahlah kulupakan saja penyebab-penyebab kemacetan itu yang kupikirkan saat ini hanyalah gimana cepet sampai rumah..


bis yang kutumpangi akhirnya berhasil melewati kemacetan-kemacetan tadi,kira-kira diwilayah dikmenti bis yang kutumpangi itu kembali dihadapkan pada kemacetan ini sudah kuduga sebelumnya sebab sebentar lagi akan memasuki wilayah kuningan ya yang ku tau diwilayah itu sedang ada pembangunan fly over,pastinya kemacetan tak terelakkan ..legowoo..itu yang harus ku terapkan.jantungku berdebar kencang membayangkan bagaimana reaksi orang tuaku karna aku p0ulang larut malam,apa mungkin aku dikunci diluar rumah ..aatau aku akan dimarahi…arggg pikiran-pikiran buruk yang ada di otakku,maklumlah udara malam sungguh mempengaruhi,perlahan tapi pasti bis yang kutumpangi berjalan.

Tak terasa sudah sampai disebrang KPK,”jadi teringat saat aksi KAPMI disini “ucapku sambil diselingi tawa kecil karna mengingat kejadian-kejadian saat aksi,selang beberepa menit aku sudah berada diwilayah pasar rumput akhirnya penderitaan ku sebentar lagi usai ..bis yang kutumpangi pun merapat keterminal ,para penumpang yang tak sabaran saling menyerobot keluar bis,’lucu’ kayak anak kecil yang berebut permen dengan langkah malas-malasan aku keluar dari bis ,aaw jeritku,kaki ku diinjak oleh seseorang ku tengok wajah orang yang menginjakku itu ternyata dia buta,”maaf mba..maaf saya ga sengaja” ucap orang itu kepadaku..”ooh iya pak ga apa-apa”setelah meminta maaf bapa itu pun pergi meninggalkan ku dalam kesakitan..

Perjalananku belum usai aku masih harus menaiki satu bis lagi,setelah kutemukan bis yang akan aku tumpangi segeralah aku naikki dan bersandar ketempat duduk..hhuuuhff perjalanan yang melelahkan ,tak lama kemudian bis pun jalan tak seperti tadi yang dikepung kemacetan kalo diwilayah manggarai lancar …akhirnya sampai juga aku di bukit duri tanjakan,tinggal beberapa menit lagi aku sampai kerumah ..jantungku berdetak kencang membayangkan kedua wajah orang tuaku,,setelah sampai didepan rumah ku ketuk pintu rumah perlahan kubuka pintu itu,wah mamah udah tidur ..aman ucapku dalam hati.. tapi tunggu dulu terdengar suara gaduh didapur ternyata ayahku belum tidur kacau deh nih,


‘assalamu’alaikum pak,Aku pulang ..’ ‘hmmm’ ucap ayahku singkat -__- roman-roman dimarahin dah nih .. ternyata dugaan ku salah ayahku tak memarahiku,beliau hanya mendiamiku saja,ya aku tau sekali sifatnya kalo ayahku mendiamiku berarti ada yang salah dari caraku,dan aku mengakui kesalahan itu,karna sebelumnya aku tak bilang,maklumlah HP ku low.aku segera menuju kamar mandi untuk mencuci muka,dan setelah itu menuju kamarku,ku rebahkan tubuhku yang super lelah ini dikasur,mataku menerawang keatas seraya mengingat kepenatan-kepenatan yang baru saja kulewati ,huuft begitu menegangkan hari ini,lelah rasanya,tapi malam ini aku mendapatkan pelajaran hidup,tadi sewaktu kemacetan dijalan semua menjalankan perannya dalam SKENARIO JALANAN,yang cukup bagus.

Acting yang menajukjubkan mereka semua menjalankan scenario itu dengan sebaik-baiknya,peran sebagaii orang kaya yang tak sabaran,pak supir dengan watak galak,pengamen yang selalu tersenyum,penjual buku yang tabah,orang yang suka menggerutu,dan tadipun aku mendapatkan peran sebagai bocah ingusan yang ingin tau,aku tersenyum lega,pengalaman tadi merupakan pelajaran berharga ..aku berpikir kapankah aku bisa merubah keadaan ini..????
bocah..bocah belajar dulu deh..besok ada PR ekonomi..kalo dah besar baru mikirin gituan sekarang belajar aja yang bener..hehe..

okelah sekian dulu kisah saya ini,nantikan kisah-kisah selanjutnya..
(Ila)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More